Allâh berfirman:
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ ۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ ۚ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلًا
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allâh) bagi orang-orang yang zhalim.” (TQS. Al-Kahfi [18]: 50)
Menafsirkan ayat ini, al-Hafizh al-Imam Ibn Katsir berkata:
يقول تعالى منبهًا بني آدم على عداوة إبليس لهم ولأبيهم من قبلهم، ومقرعًا لمن اتبعه منهم وخالف خالقه ومولاه
“Allâh berfirman seraya memperingatkan bani Adam atas permusuhan iblis terhadap mereka dan bapak mereka (Adam). Dan mengecam keras siapapun yang mengikuti iblis, menentang Sang Pencipta dan Pelindungnya…”
Allâh memerintahkan kaum muslimin:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (TQS. Al-Baqarah [2]: 208)
Al-Hafizh Ibn Katsir menyatakan dalam tafsirnya:
يقول تعالى آمرًا عباده المؤمنين به المصدّقين برسوله: أنْ يأخذوا بجميع عُرَى الإسلام وشرائعه، والعمل بجميع أوامره، وترك جميع زواجره ما استطاعوا من ذلك
“Allâh berfirman memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman untuk membenarkan Rasul-Nya: mengambil seluruh ikatan dan syari’at Islam, mengamalkan seluruh perintah-Nya dan meninggalkan seluruh larangan-Nya sesuai kemampuan (dengan segenap kemampuan-pen.).”
Ayat-ayat yang agung di atas sudah cukup menunjukkan kecaman Allah, yang mengharamkan secara tegas (jazm) menta’ati dan mengikuti ajaran Iblis dan para pengikutnya (termasuk ajaran demokrasi kufur). Berapa banyak orang-orang yang terpedaya menjadi pengikut Iblis dan syaithan di zaman ini yang secara terang-terangan menyesatkan umat, semisal para dukun?
Bahkan perbuatan meminta perlindungan dan bantuan jin pun sudah dikecam oleh Islam. Allâh mengabarkan persekutuan manusia dan jin dalam banyak ayat al-Qur’an, diantaranya:
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الْإِنْسِ ۖ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ الْإِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا ۚ قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ
[…] Islam Mengecam Segala Bentuk Perbuatan Mengikuti Iblis dan Syaithan […]
SukaSuka
[…] Download Makalah-Mak… on Islam Mengecam Segala Bentuk P… […]
SukaSuka
[…] Islam Mengecam Segala Bentuk Perbuatan Mengikuti Iblis dan Syaithan […]
SukaSuka