Ini Jawaban Kami Yaa Rijaal… Ini Jawaban Kami Yaa Rijaal

Irfan

Yaa rijaal.. waktu kami terlalu berharga tuk dihabiskan menjawab pertanyaan yang sebenarnya tak butuh jawaban kecuali sebagai bahan olok-olokkan, sebagaimana terlalu berharganya waktu kami jika dihabiskan meladeni pernyataan yang tak dibangun kecuali dari suu ‘azh-zhann dan fanatisme buta pada golongan… 

Yaa rijaal.. hati-hati dengan kerugian habiskan waktu memancing permusuhan dan perdebatan kusir ala sufahaa’ menyenangkan syaithan-syaithan wal ‘iyaadzu billaah… Jika hanya diam tenggelam dalam keimanan yang sebatas klaim dan berbangga dengan amal yang sedikit nian dikatakan merugi lantas bagaimana jika waktu ini dihabiskan untuk memicu permusuhan dan pelanggaran??… Dimana Allah yang Maha Agung telah berfirman:

وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣

“Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shalih dan saling menasehati untuk mentaati kebenaran dan saling menasihati untuk menetapi kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr [103]: 1-3)

Yaa rijaal.. Bagaimana bisa? Aktvitas dakwah islam yang agung antum jadikan bahan olok-olokan… Dakwah yang agung antum katakan omong doang… Pengorbanan besar, seruan agung tuk tegakkan al-Khilaafah wasy-Syarii’ah di jalan-jalan, dalam berbagai mu’tamar, nadawaat, dauraat memahamkan umat menuju kebangkitan yang Allah berkahi dengan kelancaran dan keberhasilan antum katakan hanya diam… Para ulama dan du’aat ilaa Allah yang dicintai umat antum katakan tukang fitnah, tukang ghiibah… Allah al-Musta’aan…

Padahal Allah ‘Azza wa Jalla yang Maha Terpuji saja memuji dakwah dengan sebaik-baiknya perkataan…

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal salih dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?” (QS Fushshilat [41]: 33).

Padahal Allah ‘Azza wa Jalla yang Maha Mulia saja memuliakan para ulama beberapa derajat dari kita yang sekedar terlihat ‘aalim dalam pakaian….

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..” (QS. al-Mujaadilah [58]: 11)

Yaa rijaal… Kami tak butuh pujian antum sebagaimana kami pun membenci olok-olokan siapapun pada dakwah islam… Dimana dakwah, adalah kewajiban dari Allah Al-‘Aziiz Penguasa Semesta Alam… Allah al-Musta’aan

Yaa rijaal.. antum banggakan ustadz-ustadz antum, guru-guru antum, qiyaadah-qiyaadah antum… tapi jangan lupa dengan syairnya Imam Hasan al-Bashri yang bertutur dalam:

لا تكن ممن يجمع علم العلماء، وطرائف الحكماء، ويجري في العمل مجرى السفهاء

”Janganlah engkau menjadi golongan orang yang gemar mengumpulkan ilmu para ahli ilmu, kebajikan-kebajikan orang-orang bijak, namun ia beramal seperti amalan orang-orang pandir.” (Mawaa’izh al-Imaam Hasan al-Bashriy, hlm. 68)

Yaa rijaal… Jika antum masih menanggapi tulisan sederhana ini dengan keburukan lisan… Hati-hati dengan fitnah kesesatan kebebasan Demokrasi yang antum jadikan jalan karena bukan kami yang merugi yaa rijaal dengan olok-olokan sebagaimana tak lantas beruntung orang yang dipuji insan… Allah al-Musta’aan….

1 comments on “Ini Jawaban Kami Yaa Rijaal… Ini Jawaban Kami Yaa Rijaal

  1. Dahlan : Belajar Berbagi berkata:

    siap tidak terasa berat jika ada yang mengolok-olok

    Suka

Tinggalkan komentar